Kegiatan manajemen sulit untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
ditetapkan tanpa adanya pemimpin dengan kepemimpinannya yang
menyenangkan. Pemimpin adalah unsur yang sangat menentukan lancar
tidaknya suatu organisasi
dalam mewujudkan sasaran dan tujuannya. Kepemimpinan merupakan inti dan
motor penggerak kegiatan manajemen. Untuk itulah dalam bab ini akan
diuraikan tentang kepemimpinan (leadership) guna melengkapi pelaksanaan
kegiatan manajerial secara umum.
1. Pengertian Pemimpin
Sekarang, cobalah kamu simak beberapa pendapat mengenai pengertian pemimpin di bawah ini untuk diperbandingkan.
a. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo,
menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang mempengaruhi orang lain, agar ini mau menjalankan apa yang dikehendakinya.
b. Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman,
merumuskan pemimpin sebagai orang yang dapat menggerakkan orang lain
yang ada di sekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin itu.
c. Prof. Dr. Sarwono Prawirodihardjo,
menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang berhasil menumbuhkan pada
bawahannya rasa ikut serta bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang
sedang diselenggarakan di bawah pimpinannya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat
dikatakan pemimpin (leader) apabila orang tersebut dapat memengaruhi
tingkah laku perbuatan orang lain agar dapat menuruti kehendaknya,
meskipun tidak ada ikatanikatan yang kokoh dalam suatu organisasi. Jadi,
pemimpin dapat timbul kapan dan di mana saja asalkan seseorang itu
sanggup dan dapat memengaruhi orang lain yang ada di sekelilingnya.
Pemimpin memiliki tugas utama untuk menjalankan fungsifungsi manajemen
dengan baik, di antaranya sebagai perencana, organisator, koordinator,
dinamisator, supervisor, pengambil keputusan, pemberi wewenang,
penanggung jawab, pendidik, komunikator, penegak hukum, pemersatu,
pengayom, orang tua, pelopor, pembimbing, dan mandataris.
2. Tipe Pemimpin atau Manajer
Ada beberapa macam tipe atau jenis manajer, di antaranya sebagai berikut.
a. Manajer yang bersifat otokrasi (authocratic)
adalah seorang manajer yang merasa dirinya terpandai dan serba bisa.
Bawahan biasanya dianggap sebagai boneka saja, yang harus melaksanakan
perintah-perintahnya. Manajer ini tidak mau mendelegasikan wewenangnya
kepada bawahannya. Semua dikerjakan sendiri.
b. Manajer yang bersifat demokratis (democratic)
adalah manajer yang tidak suka berbuat semena-mena terhadap bawahannya.
Ia mendelegasikan setiap pekerjaan yang dapat diberikannya kepada
orang-orang yang ada di bawah pimpinannya. Segala sesuatu keputusan
biasanya ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah. Manajer ini sangat
mengharapkan partisipasi dari bawahannya dalam setiap gerak dan kegiatan
perusahaan.
c. Manajer yang bersifat bebas (laissez faire)
adalah manajer yang terlalu memberikan kebebasan kepada bawahannya.
Hanya bertindak sebagai lambang saja. Segala keputusan dan penentuan
tujuan serta penyusunan rencana, pedoman kerja, prosedur, tata tertib
diserahkannya kepada kebijakan bawahan.
Sementara itu, menurut Blake dan Mouten gaya kepemimpinan seseorang dapat digolongkan dalam lima macam, yaitu sebagai berikut.
a. Tipe pemimpin Deserter
adalah gaya kepemimpinan terburuk dengan ciri-ciri kurang perhatian, baik terhadap produksi maupun manusia.
b. Tipe pemimpin Missionaris
adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia, sehingga
terlalu banyak memperhatikan manusia dan kurang perhatian pada produksi.
c. Tipe pemimpin Kompromis
adalah gaya kepemimpinan yang mempertahankan gaya berimbang, di mana
perhatian diberikan secara merata antara produksi dan manusia.
d. Tipe pemimpin Otokrat
adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada produksi. Akibat terlalu
memperhatikan produksi, maka kurang memperhatikan manusia.
e. Tipe pemimpin Eksekutif
adalah puncak dari gaya kepemimpinan, di mana perhatiannya terhadap
produksi dan manusia sangat besar (lebih besar dari gaya kompromis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar