Sabtu, 30 Agustus 2014

Kepemimpinan

Kegiatan manajemen sulit untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan tanpa adanya pemimpin dengan kepemimpinannya yang menyenangkan. Pemimpin adalah unsur yang sangat menentukan lancar tidaknya suatu organisasi
dalam mewujudkan sasaran dan tujuannya. Kepemimpinan merupakan inti dan motor penggerak kegiatan manajemen. Untuk itulah dalam bab ini akan diuraikan tentang kepemimpinan (leadership) guna melengkapi pelaksanaan kegiatan manajerial secara umum.
1. Pengertian Pemimpin
Sekarang, cobalah kamu simak beberapa pendapat mengenai pengertian pemimpin di bawah ini untuk diperbandingkan.
a. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo,
menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang mempengaruhi orang lain, agar ini mau menjalankan apa yang dikehendakinya.
b. Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman,
merumuskan pemimpin sebagai orang yang dapat menggerakkan orang lain yang ada di sekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin itu.
c. Prof. Dr. Sarwono Prawirodihardjo,
menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang berhasil menumbuhkan pada bawahannya rasa ikut serta bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang sedang diselenggarakan di bawah pimpinannya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat dikatakan pemimpin (leader) apabila orang tersebut dapat memengaruhi tingkah laku perbuatan orang lain agar dapat menuruti kehendaknya, meskipun tidak ada ikatanikatan yang kokoh dalam suatu organisasi. Jadi, pemimpin dapat timbul kapan dan di mana saja asalkan seseorang itu sanggup dan dapat memengaruhi orang lain yang ada di sekelilingnya.
Pemimpin memiliki tugas utama untuk menjalankan fungsifungsi manajemen dengan baik, di antaranya sebagai perencana, organisator, koordinator, dinamisator, supervisor, pengambil keputusan, pemberi wewenang, penanggung jawab, pendidik, komunikator, penegak hukum, pemersatu, pengayom, orang tua, pelopor, pembimbing, dan mandataris.
2. Tipe Pemimpin atau Manajer
Ada beberapa macam tipe atau jenis manajer, di antaranya sebagai berikut.
a. Manajer yang bersifat otokrasi (authocratic)
adalah seorang manajer yang merasa dirinya terpandai dan serba bisa. Bawahan biasanya dianggap sebagai boneka saja, yang harus melaksanakan perintah-perintahnya. Manajer ini tidak mau mendelegasikan wewenangnya kepada bawahannya. Semua dikerjakan sendiri.
b. Manajer yang bersifat demokratis (democratic)
adalah manajer yang tidak suka berbuat semena-mena terhadap bawahannya. Ia mendelegasikan setiap pekerjaan yang dapat diberikannya kepada orang-orang yang ada di bawah pimpinannya. Segala sesuatu keputusan biasanya ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah. Manajer ini sangat mengharapkan partisipasi dari bawahannya dalam setiap gerak dan kegiatan perusahaan.
c. Manajer yang bersifat bebas (laissez faire)
adalah manajer yang terlalu memberikan kebebasan kepada bawahannya. Hanya bertindak sebagai lambang saja. Segala keputusan dan penentuan tujuan serta penyusunan rencana, pedoman kerja, prosedur, tata tertib diserahkannya kepada kebijakan bawahan.
Sementara itu, menurut Blake dan Mouten gaya kepemimpinan seseorang dapat digolongkan dalam lima macam, yaitu sebagai berikut.
a. Tipe pemimpin Deserter
adalah gaya kepemimpinan terburuk dengan ciri-ciri kurang perhatian, baik terhadap produksi maupun manusia.
b. Tipe pemimpin Missionaris
adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia, sehingga terlalu banyak memperhatikan manusia dan kurang perhatian pada produksi.
c. Tipe pemimpin Kompromis
adalah gaya kepemimpinan yang mempertahankan gaya berimbang, di mana perhatian diberikan secara merata antara produksi dan manusia.
d. Tipe pemimpin Otokrat
adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada produksi. Akibat terlalu memperhatikan produksi, maka kurang memperhatikan manusia.
e. Tipe pemimpin Eksekutif
adalah puncak dari gaya kepemimpinan, di mana perhatiannya terhadap produksi dan manusia sangat besar (lebih besar dari gaya kompromis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar