Kita mengenal prinsip bahwa harga yang
tinggi akan diikuti oleh penawaran yang tinggi, sebaliknya jika harga rendah
maka penawaran juga rendah. Jika digambarkan dalam suatu kurva, maka akan
terlihat seperti di bawah ini:
Dapat dilihat bahwa pada saat harga berada
di P1, kuantitas barang yang ditawarkan ada di Q1, lalu saat harga naik ke P2,
kuantitas barang yang ditawarkan juga naik ke Q2. Hal ini sesuai dengan hukum
penawaran dimana harga dan kuantitas berbanding lurus.
Kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan
faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva
penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva
penawaran bergeser ke kanan, artinya jumlah
penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser
ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Pergeseran kurva
penawaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya berdasarkan harga
sumber daya, teknologi,jumlah penjual,
ekspektasi di masa mendatang, pajak, dan subsidi. Contohnya seperti kurva penawaran baju di bawah ini :
Untuk memproduksi baju, penjual menggunakan berbagai macam sumber daya seperti benang,mesin jahit, tenaga kerja, dll. Ketika harga dari satu atau lebih sumber daya ini naik, maka biaya yang diperlukan untuk memproduksi baju akan naik. Akibatnya keuntungan penjual menjadi berkurang, untuk mengantisipasinya penawaran yang dilakukan oleh penjual akan menurun.Jika harga sumber daya tersebut naik tinggi sekali, perusahaan mungkin akan tutup dan tidak menawarkan bajunya sama sekali. Kesimpulannya, penawaran dari suatu barang berhubungan negatif dengan harga dari sumber daya yang digunakan untuk membuat barang.
Tekhnologi untuk mengubah sumber daya menjadi baju adalah penentu lainnya dari pergeseran kurva penawaran. Penemuan dari mesin jahit yang termekanisasi misalnya, mengakibatkan hanya sedikit tenaga kerja yang diperlukan oleh pengusaha, karena hampir semua kegiatan produksi dilakukan mesin. Hal ini tentunya mengurangi biaya perusahaan, sehinggaperusahaan akan meningkatkan penawaran bajunya.
Jumlah penjual.
Penawaran dalam pasar juga tergantung dari jumlah penjual. Jika jumlah penjual baju banyak, maka penawaran akan tinggi, karena sesama penjual saling bersaing, sebaliknya, jika jumlah penjual baju sedikit, penawaran rendah.
Jumlah baju yang perusahaan tawarkan
hari ini mungkin tergantung pada ekspektasi dari masa depan. Contohnya, jika
perusahaan memperhitungkan harga baju akan naik di masa depan, perusahaan akan
menyimpan bahan baku dan akan menawarkan lebih sedikit baju ke pasar pada hari
ini.
Pajak dan Subsidi.
Jika suatu barang dikenakan pajak, maka harga barang tersebut akan naik, sehingga daya beli masyarakat menurun, maka perusahaan akan menaikkan penawaran. Sebaliknya, jika suatu barang disubsidi, berarti harganya akan turun, sehingga penawaran akan turun pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar